Ada
yang tak tahu buku? Iya, pasti kalian sudah tahu apa buku itu. Buku adalah
suatu benda yang memiliki segudang informasi sesuai dengan judul pada
sampulnya.
Pada
saat ditanya hobi kamu apa? Pasti kebanyakan anak akan menjawab “Membaca”.
Namun hal ini berbanding terbalik dengan
riset yang ada. Berdasarkan studi “Most Littered Nation In The World” yang
dilakukan oleh Central Connecticut State
Univesity pada maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60
dari 61 negara soal minat membaca. Apa yang membuat hal tersebut bisa terjadi?
(Membaca dimana saja)
Hal
ini berlaku untuk diri saya sendiri. Jika di perkirakan untuk membaca satu buku
bacaan (novel), saya harus menghabiskan waktu 6 bulan lamanya. Waaaww, sangat
sangat lama yah. Itu novel, yang bisa saja memiliki desain buku art atau anime
di dalamnya yang membuat minat baca bertambah.
Bagaimana
jika itu buku pelajaran? Apa lagi mengenai pelajaran matematika atau fisika?
Mungkin hanya angka dan gambar gradient yang ada. Berapa lama waktu yang harus
ku habiskan untuk membaca dan memahaminya. Apakah kalian sama dengan ku?
Di Manja Internet
Saat
ini teknologi sudah semakin maju, semua pekerjaan sudah bisa di selesaikan
dengan menggunakan ujung jari kita. Untuk mengerjakan pekerjaan dengan sangat
mudah, kita bisa mengandalkan alat-alat teknologi salah satunya smartphone. Bagi pelajar, smartphone sangatlah berharga untuk
mereka. Apalagi di tambah dengan akses internet yang sangat memanjakan para
penggunanya. Untuk mencari bahan pelajaran yang dibutuhkan, pelajar sudah bisa
mencari semuanya menggunakan internet.
Banyak
E-book (Electronic Book) yang bertebaran di berbagai situs baik free maupun berbayar. Jurnal-jurnal para
peneliti yang bisa di temukan dengan mudah menggunakan internet. Sumber ilmu
yang berlimpah sudah tidak bisa di pungkiri lagi, hanya mengandalkan mesin
pencari semua bisa teratasi.
(Mahasiswa Tingkat akhir)
Bahkan
hampir semua di universitas dan akademi kejuruan melakukan proses belajar
mengajar berbasis online. Bagaimana
tidak, pengiriman materi dari dosen ke mahasiswa kebanyakan melalui e-mail atau bahkan menggunakan google drive dengan cara search link saja. Begitupun dengan pengumpulan tugas ke dosen yang
bersangkutan dan pengisian kuesioner kampus. Semuanya sangat mudah dan menyenangkan.
Menurut
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), 50 persen atau sekitar
143 juta orang telah terhubung jaringan internet
sepanjang 2017 dari 262 juta jiwa penduduk Indonesia saat itu. Pengguna internet sebanyak 72,41 persen mayoritas
dari kalangan masyarakat urban yang bukan hanya menggunakan internet untuk
berkomunikasi tetapi juga untuk membeli barang (belanja online), menonton, hingga menghasilkan karya. Masyarakat urban
pengguna internet ini terbagi menjadi dua rentan usia, yaitu sebanyak 49,52
persen mereka yang berusia 19 hingga 34 tahun dan untuk 29,55 persen pengguna internet berusia 35 hingga 54 tahun.
Berburu Buku Fisik atau E-book?
Jika
para pembaca buku menginginkan hal yang praktis, maka e-book lah solusinya. Selain
praktis, e-book mudah di dapatkan dimana-mana. Apabila e-book berbayar, maka
harga e-book tidak akan semahal buku fisiknya. Kurang apalagi?
Namun,
menurut riset yang dilakukan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) pada 2016
penjualan e-book di indonesia masih rendah, dengan rata-rata yang diunduh
merupakan e-book gratis. Mengapa?
Bisa
saja karena kebiasaan orang Indonesia yang membaca menggunakan buku fisik,
bukan dari perangkat elektronik. Beda halnya dengan melihat iklan-iklan berita,
orang-orang cenderung melihat berita melalui pop up dari situs yang muncul.
Masalah
kesehatan juga menjadi salah satu penyebab orang-orang lebih cenderung membeli
buku fisik di bandingkan e-book. Kesehatan mata lah yang sangat berpengaruh
ketika seseorang setiap harinya menatap layar smartphone ataupun perangkat elektronik lainnya selama berjam-jam.
Ada
ciri khas tersendiri saat memegang buku dan membacanya, sehingga para pembaca
buku fisik tidak bisa move on dari hardcopy ke softcopy. Jadi, kamu ada di tim mana? Tim buku fisik atau tim
E-book?
Cara Membuat Kamu Ketagihan Membaca
Generasi muda akan memiliki sejuta ide kreatif dan
mampu bersaing dalam segala hal dengan satu titik awal yaitu dengan
memperbanyak membaca.
(Penari cilik yang masih berusia 7 tahun)
Dengan memperbanyak pengetahuan yang ada, akan melatih
keterampilan untuk menganalisa sesuatu dengan baik. Banyak orang yang baru
menyadari pentingnya rajin membaca di usia dini saat umurnya sudah tidak muda
lagi. Hal itulah yang membuatnya terkadang malas-malasan untuk membaca karena
tak terbiasa dengan keadaan yang ada.
Untuk itu perlunya ketekunan dan tekad yang kuat dalam
merubah ke pribadian hidup yang dulunya malas membaca, menjadi seorang yang
kutu buku. Namun tidak hanya itu, harus ada usaha yang membantu di dalamnya
yaitu :
1. Selalu
membawa buku kemana-mana
Kemanapun kamu
berada, selalu membawa buku bacaanmu. Hal ini untuk melatih memorimu agar
menjadikan buku sebagai benda kebutuhan sehari-hari mu. Meskipun di awal-awal
kebanyakan kamu akan hanya memegang tanpa membacanya, namun lama kelamaan kamu
pasti akan memiliki perasaan ingin membacanya karena memiliki waktu senggang
yang menurutmu sangat membosan seperti menunggu.
2. Membuat
List Bacaan
Ketika kamu
browsing, pastikan kamu sempatkan mencari buku bacaan yang menurutmu bagus
untuk kamu jadikan list bacaan selanjutnya. Jangan sampai buku bacaan yang kamu
baca, habis dan belum memiliki penggantinya. Jangan biarkan ada jeda antara
kamu dan buku yah.
3. Mengatur
Waktu Membaca
Pastikan dalam
sehari, kamu luangkan waktu untuk membaca 15–20 menitan. Jadikan itu hal yang
wajib kamu lakukan baik sebelum memulai aktifitas pagimu maupun sebelum tidur.
4. Target
Bacaan
Buatlah deadline
waktu saat membaca sebuah buku. Karena hal ini bisa mengajarkan kamu untuk
belajar konsisten dan tepat waktu. Jika itu terus berlangsung, maka tubuhmu
juga akan ikut terbiasa dengan situasi seperti itu. Ketika kamu menerima sebuah
pekerjaan, kamu akan terbiasa menyelesaikan pekerjaan sebelum deadlinenya.
5. Nimbrung
Bareng Komunitas
Biar kamu juga
punya teman yang rajin membaca, kamu baiknya masuk ke komunitas baca. Karena di
sana kamu bisa dapat banyak informasi-informasi tentang buku yang bisa jadi
reverensi buku bacaanmu selanjutnya. Disana kamu juga bisa membuat event yang
mengajak masyarakat untuk membaca bareng dengan gratis, karena kebanyakan
masyarakat suka dengan yang namanya gratisan hehe.
Bagaimana? Mudah bukan.
Untuk membangun sebuah negeri, membutuhkan generasi
yang memiliki kepintaran dan kekreatifan yang sudah di asa sejak usia dini.
Untuk memulainya, membutuhkan peran orang tua yang selalu budayakan
anak-anaknya haus akan bacaan. Dengan membaca bukan hanya pendidikan yang bagus
namun kepribadian anak juga akan terbentuk dengan sangat baik.
Hal ini bisa
menjadi faktor utama pembentuk sifat leadership
sang anak. Jangan hanya membaca di
jadikan sebuah hobi yang kadang-kadang di lakukan, namun jadikanlah membaca
sebagai kebutuhan hidupmu sehari-hari. Semangat untuk para orang tua, semangat
untuk generasi muda, Ayo Semangat Membaca !!
Comments