Bahasa Indonesia XII

Bahasa Indonesia

1.      Bentuk – bentuk karya sastra
~ Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi.
Prosa terbagi 2 :
a.      Prosa fiksi adalah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya.  Bentuk – bentuk prosa fiksi adalah : Cerpen, Novel, dan Dongeng.
b.      Prosa nonfiksi adalah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang, tetapi berisi hal – hal yang berupa informasi factual (nyata) atau berdasarkan pengamatan pengarang secara sistematis dengan menggunakan bahasa semiformal.
Bentuk – bentuk prosa nonfiksi : artikel, Tajuk rencana, Opini, feature, Biografi, tips, Reportase, Jurnalisme, Iklan, Pidato dan Khotbah.

Unsur intrinsik dalam prosa : Tema, Alur/Plot, Penokohan, Latar/Setting, Amanat, Sudut pandang pengarang, gaya bahasa.

~  Puisi adalah Karya sastra yang terikat oleh baris dalam tiap bait, kata dalam setiap baris, rima, irama dan bersajak A,B,A,B atau  A,A,A,A.
Ada tiga aspek dalam memahami hakikat puisi :
1)      Sifat dan fungsi seni
2)      Kepadatan
3)      Ekspresi tidak langsung

Unsur intrinsik dalam puisi : Tema, Perasaan/Rasa, Nada dan Suasana Pesan atau Amanat.

~ Drama adalah karya sastra yang di tulis dalam bentuk percakapan (dialog) dengan di perankan oleh para tokoh.

2.      Makna Denotatif dan Konotatif
~ Makna denotatife adalah makna sebenarnya.
Contoh : siti makan dengan sangat lahap.
Kata “makan” berarti memasukkan makanan ke dalam mulut.

~ Makna konotatif adalah bukan makna sebenarnya.
Contoh : Siti berhati putih
Kata “Putih” berarti “suci”. Bukan warna putih

3.      Majas
~Majas adalah bahasa kias yang digunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya.

Majas terbagi menjadi 4 bagian :
a.      Majas Perbandingan
1)      Asosiasi (perumpamaan) adalah perbandingan yang 2 hakikatnya berbeda, tapi sengaja di anggap sama. Ditandai dengan kata Bagai Bagaikan, Seumpama, seperti, dan Laksana
Contoh :  “ Semangat keras bagaikan baja”
                 “ Mukanya pucat bagaikan mayat”
2)      Metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh : “Dia dianggap anak emas majikannya”
                 “ Perpustakaan adalah gudang ilmu”
3)      Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda – benda tak bernyawa seolah – seolah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh : “Ombak berkejar kejaran di tepi pantai”
4)      Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dengan yang lain, dengan symbol – symbol bermuatan moral.
Contoh : “Cerita kancil dengan buaya dan Kancil dengan beruang gagak”
5)      Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda – benda lain sebagai symbol.
Contoh : “Melati, Lambang kesucian”
6)      Metonimia adalah majas yang menggunakan label benda, untuk menggantikan benda tersebut.
Contoh : “Di kantongnya selalu terselib gudang garam” (Gudang garam = rokok gudang garam).
7)      Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya.
Contoh : “Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya”
                “ Indonesia akan memilih idolnya mala mini”

b.      Majas Sindiran
1)      Ironi adalah majas yang mneyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Contoh : “Bagus seklai Tulsanmu sampai tidak bisa dibaca”
2)      Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh : “Lama-lama aku bisa gila melihat tingkah lakumu itu”
3)      Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar , biasa diucapkan oleh orang yang marah.
Contoh : “Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu !”

c.       Majas penegasan
1)      Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan atri suatu kata.
Contoh : “ Semua siswa yang diatas agar segera turun kebawah”
2)      Repetisi adalah majas pengulangan kata – kata sebagai penegasan.
Contoh : Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap”
3)      Paralesisme adalah majas perulangan yang biasanya ada didalam puisi.
Contoh : Cinta adalah pengertian, Cinta adalah kesetiaan, cinta adalah rela berkorban.
4)      Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan.
Contoh : “Bukan, bukan,bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertuka pikiran saja”
5)      Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh : “Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga oran tua ikut antri minyak”
6)      Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut –turut yang makin lama menurun.
Contoh ; kepala sekolah, guru dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu”
7)      Retorik adalah majas yang berupa kalimat Tanya namun tak memerlukan jawaban.
Conto : “ kata siapa cita – cita bisa di dapat cukup dengan sekolah formal saja?’

d.      Majas Pertentangan
1)      Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh : “Tua, muda, besar, kecil ikut meramaikan festifal itu”
2)      Paradoks adalah majs ynag mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh : “Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini”
3)      Hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan yang mendalam.
Contoh : ‘suaranya menggelegar membelah angkasa”
4)      Litotes adalah maja yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataan dengan mengecilkan atau menguranginya.
Contoh : “Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja”

4.      Pembuatan laporan formal
~Laporan adlah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang setelah melaksanakan tugas yang diberikan.
~Laporan berfungsi sebagai: 1) alat pertanggungjawaban secara tertulis
                                                      2) alat pendokumentasian data
      3) alat studi banding
      4) alat pengambilan keputusan
      5) melatih berpikir sistematis
~A. Laporan Formal
Laporan formal terdiri dari:
1. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan terdiri dari:
a. Halaman judul: judul, maksud dan tujuan penulisan identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, tahun.
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/ semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Kata pengantar
f. Daftar isi
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar gambar (jika ada)
i. Daftar grafik (jika ada)                                     
j. Abstrak (berisi uraian singkat mengenai isi laporan)

2. Bagian Isi
Uraian singkat tentang bagian ini:
a. Bab I: Pendahuluan
1) Latar belakang
2) Identifikasi masalah
3) Pembatasan masalah/ ruang lingkup penelitian
4) Rumusan masalah
5) Tujuan dan manfaat
b. Bab II: Kajian pustaka
c. Bab III: Metode penelitian
d. Bab IV: Pembahasan
e. Bab V: Penutup

3. Bagian Penutup
a. Daftar pustaka
b. Daftar lampiran
c. Indeks atau daftar istilah

B. Laporan Informal
1. Laporan kunjungan, berisi:
a. Judul laporan
b. Tujuan
c. Waktu pelaksanaan
d. Hasil yang diperoleh

2. Laporan percobaan, berisi:
a. Judul percobaan
b. Pelaksanaan (waktu dan tempat)
c. Urusan kerja
d. Data yang diperoleh
e. Kesimpulan

3. Laporan diskusi, berisi:
a. Topik
b. Moderator
c. Penyaji
d. Jumlah peserta
e. Masalah yang dibicarakan
f. Pemecahan masalah
g. Kesimpulan

Comments